Postingan

Pengertian Gardu Induk dan Jenis Gardu Induk

1       Pengertian Umum Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.   2    Fungsi Gardu Induk Mentransformasikan daya listrik : Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV). Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV). Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV). Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz). Untuk  pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga listrik. Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui tegangan

scada sistem tenaga listrik

Gambar
Apa manfaat SCADA bagi Anda? SCADA bukanlah teknologi khusus, tapi lebih merupakan sebuah aplikasi. Kepanjangan SCADA adalah Supervisory Control And Data Acquisition, semua aplikasi yang mendapatkan data-data suatu sistem di lapangan dengan tujuan untuk pengontrolan sistem merupakan sebuah Aplikasi SCADA! Seperti telah dibahas pada artikel lainnya di  sini . Ada dua elemen dalam Aplikasi SCADA, yaitu: 1. Proses, sistem, mesin yang akan dipantau dan dikontrol - bisa berupa power plant, sistem pengairan, jaringan komputer, sistem lampu trafik lalu-lintas atau apa saja;  2. Sebuah jaringan peralatan ‘cerdas’ dengan antarmuka ke sistem melalui sensor dan luaran kontrol. Dengan jaringan ini, yang merupakan sistem SCADA, membolehkan Anda melakukan pemantauan dan pengontrolan komponen- komponen sistem tersebut. Anda dapat membangun sistem SCADA menggunakan berbagai macam teknologi maupun protokol yang berbeda-beda. DIMANAKAH SCADA DIGUNAKAN? Anda dapat menggunakan SCADA untuk mengatur berbaga

Peralatan Pengaman Pada Trafo

Gambar
Peralatan Pengaman Pada Trafo   A.  Relay Bucholz Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan transformator yang menimbulkan gas. Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah: • Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam phasa • Hubung singkat antar phasa • Hubung singkat antar phasa ke tanah • Busur api listrik antar laminasi • Busur api listrik karena kontak yang kurang baik. B.  Relai Tekanan Lebih ( Sudden Pressure Relay ) Relai ini berfungsi hampir sama seperti Relay Bucholz. Fungsinya adalah mengamankan terhadap gangguan di dalam transformator. Bedanya relai ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan pemutus tenaga (PMT). Alat pengaman tekanan lebih ini berupa membran yang terbuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, sebagai pengaman tangki transformator terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan te

gangguan pada sistem tenaga listrik

Gangguan yang terjadi pada system tenaga listri sangat beragam besaran dan jenisnya. Gangguan dalam sistem tenaga listrik adalah keadaan tidak normal dimana keadaan ini dapat mengakibatkan terganggunya kontinuitas pelayanan tenaga listrik. Secara umum klasifikasi gangguan pada system tenaga listrik disebabkan oleh 2 faktor, yaitu: 1. Gangguan yang berasal dari system 2. Gangguan yang berasal dari luar system Penyebab gangguan yang berasal dari dalam sistem antara lain : 1.   Tegangan dan arus abnormal. 2.   Pemasangan yang kurang baik. 3.   Kesalahan mekanis karena proses penuaan 4.   Beban lebih. 5.   Kerusakan material seperti isolator pecah, kawat putus, atau kabel cacat isolasinya. Sedangkan untuk gangguan yang berasal dari luar sistem antara lain[13]: 1.   Gangguan-gangguan mekanis karena pekerjaan galian saluran lain. Gangguan ini terjadi untuk sistem kelistrikan bawah tanah. 2.   Pengaruh cuaca seperti hujan, angin, serta surja petir. Pada gangguan

filosofi proteksi tenaga listrik

filosofi proteksi Proteksi Sistem Tenaga Listrik adalah sistem proteksi yang dilakukan kepada peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada suatu sistem tenaga misalnya generator, transformator jaringan dan lain-lain terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain. Kasus gangguan, terjadi karena : 1. kerusakan isolasi 2. penuaan isolasi (agging) 3. eksternal, misal :pohon tumbang, burung, layang-layang Tipe gangguan : 1. fasa – ground 2. permanen : kegagalan isolasi, penghantar 3. transient : tegangan lebih, flashover isolator 4. semi transient : pada tegangan menengah Efek gangguan dapat membahayakan pada : 1. generator, trafo, dan peralatan lain 2. busur api -à merusakan kontak 3. dapat merubah sistem tegangan 4. tegangan menjadi tidak semitris atau urutan negatif arus Statistik gangguan : 1. 80 % akiba

GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK

. GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK 1.              Faktor-faktor Penyebab Gangguan Sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak komponen dan sangat kompleks. Oleh karena itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem tenaga listrik, antara lain sebagai berikut. a.               Faktor Manusia Faktor ini terutama menyangkut kesalahan atau kelalaian dalam memberikan perlakuan pada sistem. Misalnya salah menyambung rangkaian, keliru dalam mengkalibrasi suatu piranti pengaman, dan sebagainya. b.              Faktor Internal Faktor ini menyangkut gangguan-gangguan yang berasal dari sistem itu sendiri. Misalnya usia pakai (ketuaan), keausan, dan sebagainya. Hal ini bias mengurangi sensitivitas relai pengaman, juga mengurangi daya isolasi peralatan listrik lainnya. c.               Faktor Eksternal Faktor ini meliputi gangguan-gangguan yang bersal dari lingkungan di sekitar sistem. Misalnya cuaca, gempa bumi, banjir, dan sa